Namaku Kyaku Ishida *tadi kan udah perkenalan
kan… Gubrak!*
Okee... Untuk pos pertamaku, aku mau ceritain
soal pengalaman "menegangkan" *plak*
Sebenarnya gak terlalu menegangkan amat siih,
tapi untuk yang ga pernah ngerasain dan bakal ngerasain, ya rada deg-degan
gitu...
Well, yang mau aku ceritain tu, pengalaman
training... :D
Let's start the story! :)
Aku kelas 3 SMK jurusan Usaha Perjalanan Wisata.
Di sekolahku, jurusan Pariwisatanya cuma satu kelas doang *miris deeh*. Yaah
it's okay laah~ Nahh, sewaktu kita masih kelas 1 SMK, kita udah dikasi tau kalo
kita bakal training saat naik kelas 3 *tepatnya setelah pembagian rapor.
Jadinya kita ga bisa liburan deeh...*.
Lalu, saat kita udah masuk ke kelas 2 di semester 2, kita dapet pengumuman. Isi pengumuman? Nyari partner dan cari travel sendiri buat training. Lalu pengumuman selanjutnya yang menggegerkan adalah... partner kita harus lawan jenis! Jadi, misalnya kamu cowok, berarti partnermu cewek. Kalo kamu cewek, partnermu cowok. Sebenernya aku ga terlalu setuju siih... Aku sebenernya mau sama temenku yang baik *ehe* tapi ternyata partnerku harus lawan jenis... Jadinya dengan sedikit pasrah aku terima-terima aja deh, siapapun boleh jadi partner ku *dengan catatan: bener-bener pasrah*. Daan masalah ini selesai juga. Aku dapet partner juga buat training.
Lalu, saat kita udah masuk ke kelas 2 di semester 2, kita dapet pengumuman. Isi pengumuman? Nyari partner dan cari travel sendiri buat training. Lalu pengumuman selanjutnya yang menggegerkan adalah... partner kita harus lawan jenis! Jadi, misalnya kamu cowok, berarti partnermu cewek. Kalo kamu cewek, partnermu cowok. Sebenernya aku ga terlalu setuju siih... Aku sebenernya mau sama temenku yang baik *ehe* tapi ternyata partnerku harus lawan jenis... Jadinya dengan sedikit pasrah aku terima-terima aja deh, siapapun boleh jadi partner ku *dengan catatan: bener-bener pasrah*. Daan masalah ini selesai juga. Aku dapet partner juga buat training.
Selanjutnya, nyari tempat training. Sebenernya
buatku itu agak ribet. Masalahnya karena aku ga punya kendaraan pribadi ,
jadinya aku harus cari tempat training yang terjangkau... Terjangkau untuk
ditempuh dengan jalan kaki atau dijangkau oleh transportasi umum.
Pertama aku langsung dapet travel dan langsung
ngirim CV *tanpa bilang-bilang ke partnerku. niatnya kalo keterima baru kasi
tau dia*. Eeeh ternyata ga keterima. Temenku yang kepilih malah. Aku langsung
down. Stress banget. Sampai akhirnya aku lebih milih untuk nyari travel lagi
dan gak terpuruk dalam kesetressan dini *gwahahaha*. Tapi karena ga ada motor
jadi nya cari di internet dulu deh. Aku buat semua list, lalu aku ngajak partner ku buat nyari travel bareng. Kita sampe menyambangi 6 travel sehari buat nyari tempat training... Hufftt capeknya tuuh... Bener-bener... Habisnya kita harus nyari travel setelah jam pelajaran usai.
Dengan kata lain, kita pergi dari rumah nyaris seharian buat menuntun ilmu dan mencari travel. Bayangin capeknya, kayak orang lagi kerja! :D Tapi kita gak pantang menyerah, dan terus mencari travel yang berada di area Denpasar Selatan sampe Denpasar Barat. Pencaharian terus dilakukan, bertanya dan terus bertanya, mencari dan terus mencari, dan aku sampai mengoleksi kartu nama dari setiap travel yang aku sambangi :D
Pencaharian terus dilakukan sampai 3 bulan berlalu dan aku tidak menyadarinya....
Akhirnya aku dihadapkan oleh 2 travel . Yang satu travelnya agak jauh dari rumahku, tapi ada angkutan umum lewat. Travel ini juga bagus karena anggota ASITA (Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies). Yang satunya lagi travelnya bukan anggota ASITA, lebih dekat dari rumahku, dan dia memiliki banyak bagian selain pariwisata. Pertamanya aku siih tertariknya sama travel anggota ASITA, tetapi kata guruku , hanya aku yang bisa masuk ke sana, sementara partner ku ga mungkin bakal keterima di travel itu *aku dikasi tahu guruku setelah aku dan partnerku ngirim CV beserta fotokopi rapor ke travel itu*. Karena travel itu selektif dalam pemilihan trainner yang masuk ke travelnya. Yahhh akhirnya aku masukin aja CV dan surat permintaan training dari sekolahku ke 2 travel itu. Hal yang membuat aku kaget adalah... Aku diterima di travel yang non-ASITA itu ! Sementra travel ASITA itu malah ga ngasi respon sama sekali.Menyebalkan siih... Tapi lega juga aku diterima di travel yang dekat rumah dan memiliki banyak bagian dan pekerjaan.
Yaaahhh walaupun sebenernya pingin dapet travel yang lebih deket... Tapi kan Tuhan udah ngasi aku travel yang deket, ngapain aku tolak? Oleh karena itu, setelah aku diterima di travel deket rumah, aku tinggal belajar untuk mengurus semua dokumen untuk training dan belajar pelajaran pariwisata yang berkaitan dengan travel seperti ticketing.
Setelah itu, tinggal menunggu hari dimana aku akan menjadi trainner di travel....
Okay,, sekian pengalamanku,,, siapa tau berguna buat para my lovely viewers ku. Arigatou gozaimasu, sayounara !
Kyaku Ishida
Dengan kata lain, kita pergi dari rumah nyaris seharian buat menuntun ilmu dan mencari travel. Bayangin capeknya, kayak orang lagi kerja! :D Tapi kita gak pantang menyerah, dan terus mencari travel yang berada di area Denpasar Selatan sampe Denpasar Barat. Pencaharian terus dilakukan, bertanya dan terus bertanya, mencari dan terus mencari, dan aku sampai mengoleksi kartu nama dari setiap travel yang aku sambangi :D
Pencaharian terus dilakukan sampai 3 bulan berlalu dan aku tidak menyadarinya....
Akhirnya aku dihadapkan oleh 2 travel . Yang satu travelnya agak jauh dari rumahku, tapi ada angkutan umum lewat. Travel ini juga bagus karena anggota ASITA (Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies). Yang satunya lagi travelnya bukan anggota ASITA, lebih dekat dari rumahku, dan dia memiliki banyak bagian selain pariwisata. Pertamanya aku siih tertariknya sama travel anggota ASITA, tetapi kata guruku , hanya aku yang bisa masuk ke sana, sementara partner ku ga mungkin bakal keterima di travel itu *aku dikasi tahu guruku setelah aku dan partnerku ngirim CV beserta fotokopi rapor ke travel itu*. Karena travel itu selektif dalam pemilihan trainner yang masuk ke travelnya. Yahhh akhirnya aku masukin aja CV dan surat permintaan training dari sekolahku ke 2 travel itu. Hal yang membuat aku kaget adalah... Aku diterima di travel yang non-ASITA itu ! Sementra travel ASITA itu malah ga ngasi respon sama sekali.Menyebalkan siih... Tapi lega juga aku diterima di travel yang dekat rumah dan memiliki banyak bagian dan pekerjaan.
Yaaahhh walaupun sebenernya pingin dapet travel yang lebih deket... Tapi kan Tuhan udah ngasi aku travel yang deket, ngapain aku tolak? Oleh karena itu, setelah aku diterima di travel deket rumah, aku tinggal belajar untuk mengurus semua dokumen untuk training dan belajar pelajaran pariwisata yang berkaitan dengan travel seperti ticketing.
Setelah itu, tinggal menunggu hari dimana aku akan menjadi trainner di travel....
Okay,, sekian pengalamanku,,, siapa tau berguna buat para my lovely viewers ku. Arigatou gozaimasu, sayounara !
Kyaku Ishida
Tidak ada komentar:
Posting Komentar