Senin, 14 September 2015

Season to Remember


***

Pembaca yang baik,

Ketika pertama kali aku menulis Summer in Seoul, gagasan untuk membuat tetralogi sama sekali tidak terpikirkan olehku. Summer in Seoul, yang pada awalnya memiliki judul yang sama sekali berbeda, kutulis untuk diikutsertakan dalam lomba. Karena aku tidak menang (hiks...), aku membongkar dan merapikan kembali cerita itu, mencari judul yang lebih menarik (terus terang saja, judul awalnya sangat mengerikan), lalu mengirimkannya kepada Gramedia Pustaka Utama. Hasilnya? Summer in Seoul pun diterbitkan. Hore!

Setelah itu, aku mulai memikirkan buku berikut. Dan Tara Dupont, yang pertama kali muncul di Summer in Seoul sebagai tokoh sampingan, terlihat seperti karakter yang menarik. Dia terkesan seperti seseorang yang punya banyak cerita. Jadi aku pun menghampirinya dan membiarkannya bercerita.

Ide untuk membuat tetralogi muncul setelah Autumn in Paris selesai ditulis. Saat itu aku berpikir, "Karena sudah ada musim panas dan musim gugur, sebaiknya aku melanjutkan dengan musim dingin dan musim semi. Baiklah, sekarang apa yang harus kutulis untuk cerita musim dingin?" Langsung saja, Ishida Keiko melangkah maju dan bertanya apakah aku bersedia menulis cerita tentang dirinya. Aku tidak mungkin menolak kesempatan itu.

Di tengah-tengah penulisan Winter in Tokyo, aku sadar bahwa setelah ini aku harus menelusuri kehidupan kembaran Keiko, Naomi, yang hanya pernah diungkit-ungkit namun tidak pernah terlihat. Banyaknya kemungkinan alur cerita yang bisa diberikan Naomi yang misterius menegaskan keputusanku untuk mengikutinya dan menulis kisah hidupnya.
Masing-masing penulis memiliki cara tersendiri dalam menulis. Aku pun begitu. Aku tidak membuat rencana atau kerangka ketika menulis. Satu cerita hanya diawali satu ide sederhana, lalu aku menunggu ide itu berkembang dengan sendirinya. Aku mengamati ke mana alur cerita itu mengalir dan menulis mengikuti aliran itu. Aku tidak pernah menyuruh tokoh-tokohku melakukan tindakan tertentu atau mengucapkan kata-kata tertentu. Aku hanya menempatkan mereka dalam suatu keadaan, lalu melihat apa yang mereka lakukan dan apa yang akan mereka katakan. Karena ini kisah mereka, bukan kisahku.

Gramedia Pustaka Utama-lah yang pertama kali memberikan ide untuk membuat journal ini, dan dengan journal ingin aku ingin mengajak kalian mengenang kembali setiap kisah dalam keempat musim itu. Kuharap kalian bisa menemukan kutipan kesukaan kalian dalam journal ini. Silakan menambahkan kesan-kesan kalian sendiri di setiap halamannya.

Akhir kata, aku ingin berterima kasih atas dukungan kalian selama ini. Kuharap kalian menikmati kisah setiap musimnya sebesar aku menikmati menulis setiap patah kata dalam setiap kisahnya.



Ilana Tan



***



"Kalau aku mengatakannya, reaksi apa yang akan kau berikan?
Apakah kau akan menerima pengakuanku?
Apakah kau akan percaya padaku?
Apakah kau masih akan menatapku seperti ini?
Tersenyum padaku seperti ini?
Atau apakah justru kau akan menjauh dariku?
Meninggalkanku ?
Tapi aku tahu aku harus mengatakannya padamu. Aku tidak mungkin menyimpannya selamanya. Entah bagaimana reaksimu nanti setelah mendengarnya, aku hanya berharap satu hal padamu. Jangan pergi dariku. Tetaplah di sisiku."

Danny Jo to Naomi Ishida in "Spring in London"



Wah! Ini adalah pertama kalinya Ilana Tan memberikan kata sambutan dan menjelaskan sejarah dari terbitnya empat buku tetralogi mega best seller : Summer in Seoul; Autumn in Paris; Winter in Tokyo; dan Spring in London. Tentu ini menjadi kejutan tak terduga yang manis untuk para pecinta buku karya Ilana Tan.

Awalnya saya sangat senang saat mengetahui bahwa Ilana Tan akan mengeluarkan buku terbaru. Saya sudah membayangkan adanya novel dengan cerita yang menegangkan dan tak terduga. Tapi kemudian saya sedikit bingung saat tahu ternyata bukan novel yang akan diterbitkan, melainkan sebuah jurnal dari tetralogi empat musim yang telah terbit sebelumnya.

Saya berpikir bahwa buku ini berisi dari lanjutan cerita atau side story dari empat buku legendaris itu, tetapi setelah membeli buku ini dan membacanya, saya sedikit kecewa dengan isinya dikarenakan hanya berisi kalimat-kalimat dari kutipan dalam buku tetralogi empat musim tersebut, juga kesan-kesan para penggemar dan prakata dari Ilana Tan sendiri

Tetapi banyak nilai plus yang dapat membuat saya jatuh cinta pada buku ini. Cover buku "Season to Remember" ini sangat cocok dengan tema yang diangkat dalam buku ini, yaitu mengenang cerita dari empat novel yang keren ini. Adanya gambar empat musim yang berbeda dalam satu jendela, kursi goyang dengan sebuah note pada pegangan untuk tangan seakan menceritakan kenangan dalam buku tetralogi empat musim ini. Kejutan yang membuat saya mulai berpikir bahwa buku ini tidak terlalu mahal adalah karena dalam buku ini semuanya full color! Jadi dapat kita bayangkan, buku ini akan memukau kita dengan warna-warni yang indah!

Di dalam buku "Season to Remember", kumpulan kutipan yang membuat kita terkenang ini dibagi menjadi empat, yaitu untuk bagian pertama : Summer in Seoul , bagian kedua : Autumn in Paris , bagian ketiga : Winter in Tokyo , bagian keempat : Spring in London. Untuk di setiap awal bagian, disajikan ilustrasi yang berkaitan dengan cerita tetralogi empat musim. Bagaimana romantisnya Nishimura Kazuto dengan gambar berupa kotak hadiah dari Nishimura Kazuto yang diletakkan di depan apartemen Ishida Keiko nomor 202, ilustrasi apartemen Tara Dupont yang membawa suasa sendu, semua ilustrasi yang dapat membantu kita mengenang masa-masa dalam buku tetralogi empat musim.


Apabila kamu tidak mempunyai waktu yang cukup untuk membaca kembali keempat buku terkenal ini, saya sarankan untuk membaca buku ini. Sesuai kalimat yang tertera pada cover buku ini, memories and imagination , kita dapat mengingat dan membayangkan semua kejadian dalam buku mega best seller ini. Kita bahkan tidak dapat berhenti tertawa, tersenyum, terdiam, bahkan menangis saat mengingat saat-saat dalam cerita empat musim. Saya akan memberikan bintang 3 dari 5 atas buku yang dapat mengubah pemikiranku dalam sekejap.



Judul            : Seasons to Remember
Penulis          : Ilana Tan
Penerbit        : Gramedia Pustaka Utama
ISBN            : 978-979-22-9142-1
Cetakan ke      : 1
Tanggal terbit   : Februari 2013
Jumlah halaman : 160 halaman
Ukuran buku     : 13,5 x 20 cm
Format           : Soft cover
Harga             : Rp50.000,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar